Dalam Kajian Ahad Shubuh kali ini, beliau menjelaskan kembali bahwa agar amal ibadah diterima maka seorang mu'min harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. IKHLAS.
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Adapun yang dapat membatalkan keikhlasan adalah:
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَلِيٍّ وَهُوَ ابْنُ يَحْيَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمٍّ لَهُ بَدْرِيٍّ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمُقُهُ وَنَحْنُ لَا نَشْعُرُ فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ فَسَلَّمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ فَصَلَّى ثُمَّ أَقْبَلَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَقَالَ لَهُ الرَّجُلُ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ جَهِدْتُ فَعَلِّمْنِي فَقَالَ إِذَا قُمْتَ تُرِيدُ الصَّلَاةَ فَتَوَضَّأْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ ثُمَّ ارْكَعْ فَاطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ قَاعِدًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ ثُمَّ افْعَلْ كَذَلِكَ حَتَّى تَفْرُغَ مِنْ صَلَاتِكَ
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari 'Ali bin Yahya dari Bapaknya dari pamannya - Badri -, ia menceritakan bahwa seorang laki-laki masuk masjid lalu salat. Ternyata Rasulullah ﷺ selalu memperhatikannya, tetapi kami tidak menyadarinya. Seusai salat ia datang dengan memberi salam kepada Rasulullah ﷺ, lantas beliau bersabda kepadanya, "Kembalilah dan salatlah lagi karena engkau belum salat." Iapun kembali lagi, kemudian menghadap kepada Rasulullah ﷺ lagi, namun beliau ﷺ masih berkata, "Kembalilah dan salatlah lagi karena engkau belum salat." Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian orang tersebut berkata, "Demi Dzat yang memuliakan engkau wahai Rasulullah ﷺ, aku telah bersungguh-sungguh. Maka ajarilah aku." Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika kamu hendak salat, maka berwudulah dan perbaikilah wudumu. Kemudian berdiri dan menghadaplah kiblat. Lalu takbir dan bacalah (Al-Qur'an). Kemudian rukuklah hingga kamu tenang (thuma'ninah) dalam rukukmu. Lalu bangkitlah dari rukuk hingga kamu berdiri tegak, kemudian sujudlah hingga kamu tenang (thuma'ninah) dalam sujudmu, lalu bangkitlah dari sujud. Kerjakanlah semuanya seperti itu hingga kamu selesai dari salatmu." (HR Nasa'i 1296)ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
و حَدَّثَنِي أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala`, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Marzuq, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Adi bin Tsabit, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Mahabaik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali hal yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang Mukmin sebagaimana perintah-Nya kepada para Rasul di dalam firman-Nya, 'Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramal salehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Allah juga berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu.' Kemudian Nabi ﷺ menceritakan tentang seseorang yang menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut nan kusam. Orang itu menadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.' Hanya saja, makanannya bersumber dari yang haram, begitu pula minumannya, pakaiannya, dan segala sesuatunya dihasilkan dari yang haram. Lantas, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?!" (HR. Muslim 1686)