• Jelajahi

    Copyright © Musholla Al Ikhlas
    Musholla Al Ikhlas

    Iklan

    Umroh backpacker (non-travel)

    Senin, 11 Februari WIB Last Updated 2019-02-13T22:47:47Z
    Transfer Zakat, Infak dan Sedekah anda ke rekening BJB 0102083091100 a.n. MUSHOLLA AL IKHLAS dan kirim bukti ke 0816109966
    Semenjak beberapa waktu terakhir, istilah umroh backpacker cukup sering jadi topik pembicaraan beberapa orang yang rindu untuk bisa berziarah dan menapak tilasi sejarah perjalanan Rasulullah Muhammad SAW. Istilah umroh backpacker ini muncul seiring dengan beberapa kejadian sebelumnya dimana ada perusahaan/travel Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) yang nakal yang menyelewengkan dana tabungan perjalanan umroh calon jamaahnya.

    Bahkan sempat diketahui, ada pemilik PPIU yang berusaha memcuci uang untuk menutupi kejahatannya dengan membeli emas batangan 1 kilogram (1000 gram). Pengusaha PPIU nakal lainnya, menggunakan dana calon jamaahnya untuk investasi pribadi dan membuat perusahaan-perusahaan di bidang lain, sebagai usaha mencuci uang curian dari calon jamaah agar terlihat sah dan wajar.

    Kejadian penyelewengan/pencurian dana calon jamaah umroh ini tentu saja menzholimi banyak orang, dan menghilangkan kepercayaan calon jamaah umroh terhadap perusahaan travel PPIU. Hal ini juga berimbas kepada perusahaan travel PPIU lain yang amanah (bisa dipercaya) yang selalu memenuhi janji memberangkatkan dan memfasilitasi peziarah ibadah Umroh.

    Di sisi lain, hal ini memunculkan solusi kreatif dari entrepreneur lainnya untuk bagaimana menyiasati turunnya tingkat kepercayaan calon-calon jamaah umroh kepada perusahaan travel PPIU resmi lainnya.


    Bagi orang Islam yang sudah pernah beribadah umroh sebelumnya, atau bahkan sudah pernah menunaikan rukun Islam ke-5 yaitu ibadah haji, maka tentu sudah paham dan sudah menjalankan apa saja rukun-rukun dan wajib-wajib dalam prosesi ibadah umroh/haji. Di dalam menjalankan rukun dan wajib umroh/haji ini, tentunya juga perlu ada kegiatan sebelumnya yang harus dilakukan agar bisa menjalankan rukun/wajib tersebut.

    Yang paling jelas adalah tentu saja bagi orang Indonesia yang tinggal di Indonesia, harus berangkat ke Arab Saudi di mana hanya di sana lah ibadah umroh/haji bisa dilakukan. Untuk ke Arab Saudi, tentu harus terbang dan membeli tiket pesawat terbang sebelumnya. Ditambah lagi sebelum berangkat juga harus sudah mendapatkan izin masuk ke negara Arab Saudi, yang disebut dengan visa umroh/visa haji. Di sini lah peran dari perusahaan travel PPIU biasanya dimulai.

    Tidak semua orang pernah atau terbiasa membeli tiket pesawat terbang. Bahkan ada banyak sekali kejadian dimana perjalanan ibadah umroh/haji adalah peristiwa pertama, bahkan kadang satu-satunya perjalanan menggunakan pesawat terbang seumur hidup seseorang. Tentu saja dengan kondisi ini, maka peran perusahaan travel PPIU menjadi sangat diperlukan.

    Peran yang diambil oleh perusahaan travel PPIU ini adalah membantu calon jamaah dalam prosesi sebelum, ketika menjalani rukun dan wajib, dan sesudah prosesinya. Lalu apa yang dimaksud dengan rukun dan wajib dalam prosesi ibadah umroh/haji? Apa kaitannya dengan umroh backpacker dalam tulisan ini? Apa bedanya antara umroh via travel PPIU dengan umroh backpacker (non-travel)?

    Artikel ini akan berusaha menjelaskan perbedaan antara umroh via travel dengan umroh backpacker yang semestinya dipahami oleh calon jamaah umroh backpacker. Pemahaman ini diperlukan agar jangan sampai ibadah umroh yang sudah dengan susah payah berusaha dilaksanakan menjadi tidak sah karena tidak terpenuhi rukun/wajib dalam proses menjalankannya.

    Dan lebih penting lagi agar jangan sampai memiliki ekspektasi / harapan terlalu tinggi ketika memutuskan untuk ikut dalam rombongan umroh backpacker. Rukun-rukun dan wajib-wajib umroh/haji akan dijelaskan dalam artikel selanjutnya.

    Bagi orang yang tinggal di luar Arab Saudi harus mempersiapkan rencana perjalanan, transportasi (alat transportasi, ongkos, metodenya) dan akomodasi (penginapan/hotel dan makan) menuju dan selama di Arab Saudi (kota Madinah, Mekkah dan bandara Jeddah). Bagi yang berangkat ibadah umroh via travel PPIU, maka calon jamaah tidak perlu pusing perihal transportasi dan akomodasi.

    Tiket pesawat dan penginapan biasanya adalah komponen biaya terbesar dari total biaya/ongkos umroh. Bahkan kadang perusahaan travel PPIU juga menambahkan acara tur (mengunjungi tempat tertentu ataupun belanja/shopping) di dalam rencana perjalanan umroh/haji.

    Calon jamaah umroh cukup membayar biaya yang sudah ditentukan oleh perusahaan travel di awal. Walaupun terkadang dalam pelaksanaannya nanti di Arab Saudi, ada biaya lainnya yang terpaksa harus dibayarkan demi kenyamanan jamaah. Misalnya ketika ingin menginap di kamar hotel yang hanya berkapasitas dua orang (hanya dengan muhrim), karena umumnya kamar penginapan/hotel yang murah berkapasitas 4 orang atau lebih.

    Bagi yang memutuskan untuk umroh backpacker, maka secara garis besar, semua rencana perjalanan (tiket pesawat, visa, hotel, dll) harus diurus sendiri. Dengan mengurus sendiri, maka diharapkan total biaya perjalanan akan menjadi murah, karena bisa cari sendiri dan pilih yang paling murah. Adapun bila menemui kesulitan, maka bisa saja meminta bantuan fasilitator umroh backpacker yang memberi informasi atau yang mengajak bergabung.

    Sampai dengan batas tertentu, fasilitator mungkin bisa membantu secara sukarela tanpa biaya. Adapun dengan pertimbangan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membantu memfasilitasi, kadang biaya ini harus dibebankan ke calon jamaah umroh backpacker. Ringkasnya, perbedaan umroh via PPIU dan backpacker bisa lihat dalam tabel perbandingan berikut:

    Komponen
    via Travel
    Backpacker
    Alternatif
    Tiket Pesawat paket umroh beli sendiri dibantu fasilitator
    Paspor paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Visa/progresif paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Biometrik paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Vaksin Meningitis paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Muthowif/pemandu lokal paket umroh biaya sendiri kolektif
    Transportasi darat/bus paket umroh bayar sendiri kolektif
    Tips pemandu/supir paket umroh bayar sendiri kolektif
    Penginapan/hotel paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Makan paket umroh biaya sendiri kolektif
    Ziarah/tur paket umroh biaya sendiri kolektif
    Miqat/rukun umroh paket umroh biaya sendiri kolektif
    Pembimbing ibadah paket umroh biaya sendiri kolektif
    Kain ihrom (pria) paket umroh beli sendiri dibantu fasilitator
    Muhrim (bagi wanita) paket umroh urus sendiri dibantu fasilitator
    Air zam-zam paket umroh beli sendiri kolektif

    Semoga ini bisa menjadi gambaran sebelum pembaca memutuskan akan memilih metode mana yang akan digunakan untuk memfasilitasi perjalanan ibadah umrohnya.
    Komentar

    Tampilkan